Ide Bisnis Spektakuler perlu Difasilitasi dan Dimentori. Bagaimana caranya?

Tidak mudah untuk berbisnis sendiri bahkan untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses. Banyak faktor yang berpengaruh hingga menjadikan sebuah bisnis sukses di pasaran. Meskipun demikian, berdasar survey BPS, 24.4% dari 14 ribu responden berusia di bawah 36 tahun, entrepreneur merupakan pekerjaan yang sangat populer di kalangan muda saat ini.
Namun, membuat bisnis bukan sebuah hal yang mudah, dikarenakan entrepreneur akan diperhadapkan kepada banyak sekali tantangan. Diantaranya dana atau modal yang harus ada, bagaimana produk tersebut akan laku di pasaran, produk yang dapat berfungsi efisien serta bermanfaat, memiliki timing yang tepat saat dipasarkan, serta profit untuk bertahan dalam pasar yang kompetitif.
Dilatarbelakangi kondisi tersebut, UPH sebagai institusi pendidikan yang bersinergi dengan kebutuhan industri serta memiliki komitmen untuk menciptakan mahasiswa yang kompeten dan berdaya saing tinggi, menyediakan wadah inkubator sebagai solusi bagi mahasiswa dan alumni yang ingin menekuni dunia entrepreneur.
Dalam kesempatannya, Radityo Arianto dosen International Business sekaligus director Incubator UPH menyatakan karena banyaknya faktor serta keputusan penting yang perlu diperhatikan dalam sebuah startup, inkubator hadir untuk membantu menyelesaikan beberapa persoalan.
“Kita mau seorang pengusaha itu fokus terhadap pengerjaan proyek mereka , fokus kepada membuat barang dan jasanya sehingga dia bisa membuat produk dapat selesai jauh lebih cepat. Karena kadangkala beberapa kegagalan atau kesuksesan sebuah bisnis salah satu faktor yang utama itu timing. Harus pas, semisal sebelum pesaing menciptakan hal yang sama. Karena waktu itu sempit, biarlah faktor finansial, teamwork talent, dan networking menjadi porsi inkubator,” ujarnya.
Lebih lanjut Radit juga menjelaskan bahwa dalam inkubator UPH ini ada yang dinamakan dengan pitching day setiap dua kali dalam setahun. Semua mahasiswa atau alumni UPH yang memiliki konsep ide bisnis atau startup yang menarik berkesempatan mempresentasikan ide mereka di hadapan para experts di industri terkait, angel investor, serta venture capital.
“Intinya disini kita mempertemukan ide dengan networks. Kalau misal ide tersebut baik dan memiliki potensi besar serta mau dibantu di inkubator, kita akan bantu mereka disana. Hal ini juga merupakan sebuah keuntungan bagi investor, mendapat kesempatan berinvestasi ke sebuah proyek dari kecil.”
Tidak hanya itu, di inkubator yang berlokasi di UPH Lippo Village gedung F ini juga difasilitasi dengan adanya day to day mentor, pelatihan, seminar serta committee yang beranggotakan eksekutif-eksekutif di perusahaan besar yang sudah berhasil di bidangnya masing-masing, dari startup, media massa, banking, dan sebagainya. Mereka bisa menjadi narasumber bagaimana bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada serta berbagi pengalaman, karena menurutnya calon entrepreneur bisa belajar dari pengalaman orang lain, sehingga tidak perlu mengalami kegagalan.
“Inkubator yang baik memiliki network yang luas misal di finance, venture capital, perusahaan yang mau berinvestasi di bisnis serta para ahli. Dan juga inkubator yang baik mengenal beberapa pemain-pemain di industri untuk berdiskusi, mentor, sehingga mahasiswa di samping mendapat knowledge di perkuliahan, mereka juga mendapat skill. Disinilah peran inkubator, memberikan skill melalui pengalaman. Intinya you need to get your hands dirty, harus benar-benar di lapangan.”
Di samping melihat kebutuhan passion dan ide mahasiswa serta alumni yang perlu diwadahi, inkubator juga sangat peduli terhadap manfaat sosial khusus untuk social entrepreneur. Sehingga bisnis yang ditelurkan tidak semata hanya untuk profit oriented dan bisa menciptakan bisnis yang berkontribusi terhadap sustainably development serta memiliki impact besar dan membantu banyak orang.(tm)