Jadi Satu-Satunya Universitas dalam Pameran Indobuildtech Expo, UPH Juga Turut Beri Talk Show.

Untuk menysukseskan IndoBuildTech Expo 2019 yang mengusung tema “Establishing Architecture 4.0”, Arsitektur Universitas Pelita Harapan (UPH) mendapat kehormatan untuk turut berpartisipasi dan mendapat area khusus yaitu Architecture 4.0 Zone pada pameran ini. UPH menjadi satu-satunya universitas yang mendapat kesempatan untuk mengedukasi publik lewat pameran di ajang besar yang berlangsung pada 20-24 Maret 2019 di Hall 5-10 Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD-City. Melalui pameran ini Arsitektur UPH berkesempatan untuk memamerkan fitur teknologi mutakhir seperti Virtual Reality, 3D Printing, dan Rhino Modelling.

IndoBuildTech Expo 2019 sendiri dihadirkan sebagai respon terhadap dukungan kepada pemerintah yang semakin memantapkan persiapan pembangunan Sumber Daya Manusia dalam merespon Revolusi Industri 4.0 yang berkaitan dengan Artificial Intelligent, Big Data, Internet of Things, Robotic, dan Cloud Computing. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam visinya menghadapi proses industri yang bergerak cepat dan penuh dinamika, khususnya dalam industri jasa konstruksi.

Pameran yang diadakan PT Debindo-ITE ini menyoroti solusi inovatif dan menampilkan kemajuan terkini industri bangunan dan teknologi digital bidang arsitektur. Untuk itu selain mendapat kesempatan untuk terlibat dalam pameran, Program Studi (Prodi) Arsitektur UPH juga dipercaya untuk memberi talk show.

Terkait pameran ini Jacky Thiodore, Dosen Prodi Arsitektur UPH sekaligus Ketua Penyelenggara, menjelaskan bahwa Arsitektur UPH berkesempatan untuk memberikan edukasi kepada publik terkait bidang Arsitektur dan tren yang ada melalui pameran ini.

“Arsitektur UPH menunjukkan tema “Digital Technology as Architectural Design Catalyst” dengan menampilkan 5 subtopik Design Technology yaitu: 1) Digital Fabrication; 2) Form Exploration; 3) Building Information Modelling; 4) Virtual Reality; 5) Architectural Design Simulation.  Dalam pameran ini Arsitektur UPH memamerkan 6 karya yang berasal dari mata kuliah wajib seperti Studio Desain Arsitektur, Simulasi Komputer, mata kuliah pilihan seperti Arsitektur di Era Digital, maupun workshop peminatan khusus,” jelas Jacky.

Selain menjadi Ketua, Jacky juga turut menjadi pembicara dalam talk show ‘UPH-Architecture Design Talks’. Dalam talk show ini UPH membawakan judul “Responsive Architecture.”

“Hal ini dilatarbelakangi sebagai respon kami terhadap industri 4.0 dengan kata kuncinya yaitu Big data, internet of things, Artificial Intelligence, Robotic, cloud computing. Arsitektur sendiri merupakan ilmu yang selalu bertautan dengan teknologi, terutama dalam faktor keterbangunan dan performa bangunan,” jelas Jacky.

Melalui Talk show yang mengambil tema ‘Digital Technology as Architectural Design Catalyst’ ini, Jacky juga menjelaskan bahwa kunci sederhana arsitektur adalah meresponi informasi: bagaimana informasi diubah menjadi konsep arsitektur. Ia juga melanjutkan dengan pembahasan 4 tipe arsitektur responsif yang menyesuaikan dinamika informasi yang berubah, termasuk proyek tesis S2 nya di Bartlett berjudul “Dustopia”.

Lebih lanjut lagi Jacky juga menambahkan bahwa posisi Arsitektur UPH terus berupaya berada di posisi depan dalam eksplorasi penggunaan media teknologi dan digital untuk ber-arsitektur.

“Berada di depan dalam eksplorasi media teknologi dan digital ini merupakan hasil dari rasa ingin tahu dosen dan mahasiswa. Eksplorasi ini tentu tidak dikerjakan hanya melalui aktivitas kurikulum seperti, Studio Desain Arsitektur, Simulasi Komputer, namun juga dalam aktivitas lain seperti, workshop. Dengan keterlibatan di seluruh kegiatan di UPH, maka saya melihat adanya integrasi teknologi dalam kurikulum Arsitektur UPH serta ekspansinya dalam bentuk kegiatan formal maupun informal,” tambah Jacky.

Diakui Jacky melalui Talk Show yang diikuti 75 orang, dari kalangan industri arsitektur, mahasiswa, alumni UPH ini harapannya mampu memperkenalkan pemakaian teknologi dalam membantu desain arsitektur dengan berbagai contoh penerapannya di arsitektur UPH maupun di praktek profesi. Selain itu, menjadi wacana yang dilempar soal masa depan arsitektur itu bisa seperti apa, jika teknologi sudah semaju apa yang telah narasumber kerjakan di lingkungan riset dan profesional.

Selain itu dengan ajang nasional seperti IndoBuildTech Expo, exhibitors dan pengunjung dapat berinteraksi langsung untuk saling memperbarui informasi produk, mengenalkan fitur-fitur baru yang akan mengarah pada negosiasi, pembelian produk, hingga jaringan bisnis. (pl)