Ajakan Menggali Potensi Bisnis Melalui UPH Business Week.

Universitas Pelita Harapan (UPH) Business School terus mengupayakan mahasiswanya untuk mandiri berwirausaha dalam bisnis kreatif. Melalui acara rutin dari mahasiswa Manajemen Business School, UPH Business Week mengusung tema besar tahun ini yaitu “Unlocking Potentials” pada 18-23 Maret 2019.

Selain memberikan pemahaman akan bisnis secara mendalam untuk dapat diterapkan dalam aplikasi kehidupan nyata, Business Week tahun ini juga bertujuan untuk mengajak setiap pihak agar mau terlibat dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki guna memenuhi berbagai peluang yang ada.

“Seperti yang diketahui, Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya. Sayangnya, hal tersebut belum digunakan secara optimal sehingga masih cukup banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Maka dari itu, UPH Business Week menyesuaikan juga dengan visi dari ASEAN 2020, yaitu untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara memanfaatkan setiap potensi yang ada,” ungkap Fidelia Utari – ketua acara Business Week 2019.

Business Week terdiri dari tiga sub-event yang merupakan kompetisi bisnis untuk tingkat universitas (Pelita Harapan Business ChallengePHBC), siswa SMA (Creativity and Uniqueness Based on Business Idea CompetitionCUBIC), dan Business Talk Show (BTS) yang menghadirkan para pembicara muda dan sukses untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman bisnis.

Untuk PHBC 2019, mengangkat tema “Empower the Digital Workspace” yang bermakna bahwa teknologi akan berkembang pesat dan berdampak pada seluruh aspek kehidupan pada tahun-tahun berikutnya. Maka itu, peserta diarahkan untuk berpikir inovatif dalam menyelesaikan tantangan melalui kasus bisnis yang diberikan. Total peserta PHBC adalah 18 tim yang berasal dari delapan univesitas di Indonesia antara lain, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Atma Jaya, STIE Perbanas Surabaya, Universitas Bina Nusantara, Universitas Diponegoro, Universitas Prasetiya Mulya, dan Universitas Telkom.

Sedangkan untuk CUBIC, dengan tema “Empower the Overlooked Treasure” berfokus pada sumber daya alam Indonesia yang saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Peserta diarahkan untuk membangun bisnis yang bergerak di bidang sumber daya alam dan mengolahnya, dengan tujuan untuk mendirikan usaha yang berkelanjutan. Total peserta CUBIC pada tahun ini adalah 25 tim, berasal dari 17 sekolah seperti SMAN 71 Jakarta, SMA Dian Kasih, SMA Kesatuan Bogor, SMAK Penabur, SMA Pahoa, IPEKA, SMAN 1 Lamongan, dan sebagainya.

Kemudian Business Talk Show (BTS) yang digelar 23 Maret 2019, jam 13.00-20.00 di World Harvest Center DOME Karawaci, terbagi menjadi tiga sesi dengan tema dan pembicara yang berbeda. Sesi pertama, Seed of Opportunities, mengkaji mengenai kondisi ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di Indonesia. Sesi kedua, Raise the Bar, mengulas tentang membandingkan posisi Indonesia di dalam ekonomi global dan memperkenalkan era ekonomi digital yang dapat memajukan perekonomian Indonesia. Kemudian pada sesi terakhir, melalui “Multiply the Chances”, diharapkan bisa menginspirasi peserta untuk berkontribusi aktif dalam mengembangkan ekonomi digital berkelanjutan di Indonesia.

Menjadi kegiatan yang rutin diadakan tiap tahunnya, tidak membuat panitia Business Week kehilangan kreativitas dalam menuangkan ide. Ide tersebut tergambar dari tema yang diusung agar mampu sejalan dengan isu atau tren yang ada, sehingga baik kompetisi maupun talk show selalu relevan. Tidak hanya itu, kreativitas ini juga ditunjukkan melalui pemilihan maskot acara. Tahun ini Business Week menggunakan bentuk serigala dengan nama ‘Beowulf. Tentu pemilihan maskot ini juga tidak asal dipilih oleh panitia. Alasan dibalik pemilihan maskot ini juga menjadi bukti nyata pemikirian kreatif dari tim panitia.

“Kami memilih serigala karena serigala memiliki karakteristik yang sepatutnya dimiliki seorang pebisnis. Salah satunya adalah mereka terkenal sabar dan tidak menunjukkan kepanikan bahkan ketika perburuan tidak berhasil. Dalam melakukan bisnis, kita harus selalu memiliki ketekunan dan menyadari fakta bahwa tidak ada hal yang bernilai yang akan mudah dicapai,” pungkas Fidelia. (pl)

 

Testimoni

Gabriella Wijaya, kelas 11, SMA IPEKA Pluit: “Selain tahu dari guru dan karena saya ingin mengambil jurusan Bisnis saat kuliah nanti, maka saya tertarik untuk ikut lomba di acara Business Week. Selain mengikuti lomba, saya juga mendapatkan insight mengenai public speaking dan mendapat masukan pengetahuan bisnis dari juri yang sudah profesional dalam bidang bisnis.”

Alexander Brian, kelas 11, SMA Pahoa: “Dengan mendengar penilaian dari juri, tim kami jadi mendapatkan manfaat dan masukan mengenai bagaimana produk kami bisa menjadi lebih baik dari segi quality dan juga agar produk kami ramah lingkungan. Kritik yang diberikan juga sangat membangun jadi kami tahu apa yang harus di revisi.”