Ajak anak muda untuk berdampak, UPH Hadirkan Martin Anugrah dari Cameo Project.

“Don’t use social media to impress people; use it to impact people.” Sepertinya quote dari Dave Willis ini sangat tepat untuk menyampaikan apa yang Martin Anugrah sampaikan dalam talkshow yang dibawakannya di UPH Lippo Village pada 22 Maret 2019.
Berangkat dari kepopuleran vlog yang mulai berkembang sejak tahun 2000-an serta diminati oleh sebagian besar kalangan anak muda khususnya, UPH mengadakan Vlogger Talkshow yang dibawakan oleh Martin, salah satu anggota dari Cameo Project.
Cameo Project sendiri merupakan sebuah kumpulan orang-orang kreatif yang menampilkan konten-konten yang tidak hanya bertujuan untuk menghibur tetapi juga menginspirasi banyak orang dan memberikan pengaruh positif untuk penikmat karya mereka.
Menurut Martin, sebuah konten yang sukses bukan dilihat dari seberapa banyak views yang didapat atau uang yang dikumpulkan, tapi seberapa konten tersebut mempunyai impact bagi kehidupan seseorang.
“Seberapa konten, engagement tersebut atau sesuatu yang kita posting bisa mempunyai kedekatan dan impact bagi kehidupan viewers. Kalau tidak ada fungsi atau faedahnya, menurut saya, saya tidak akan begitu bangga atau happy,” jelas Martin.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa impact yang didapat bisa dilihat dari pemanfaatan teknologi yang ada, yakni dari kolom comment yang tersedia di youtube.
“Kita bisa melihat feedbacknya seperti apa disana. Misal ada komen, iya kak aku juga merasakan hal seperti itu. Bisa mewakili perasaan penonton, nah menurut saya hal tersebut jauh lebih priceless daripada misal 1 sampai 2 juta views.”
Meskipun sudah menghasilkan begitu banyak video populer selama kurang lebih 11 tahun kiprahnya, Martin tetap memiliki satu video yang sangat berkesan baginya. Dia menceritakan melalui video yang digarap bersama timnya, ada satu orang yang bisa mencapai impiannya.
“Sebetulnya menurut saya yang paling berkesan banget itu adalah di video foxpop. Video tersebut merupakan kumpulan pertanyaan dan jawaban ‘apa mimpi kamu’. Pertanyaan itu dilontarkan ke masyarakat yang luas sekali status sosialnya, dari menengah atas sampai menengah ke bawah. Namun ada satu yang menarik,” tandas Martin. “Ada seorang yang bilang ke kami bahwa meskipun dia sudah tua, sudah berumur, dan bukan dari keluarga yang mampu dia tetap memiliki mimpi. Dia mau pergi umroh.”
Tidak sampai disana saja, Martin mendapati sesuatu yang menarik, dia menceritakan bahwa beberapa bulan berselang setelah video tersebut di publish, orang tersebut mendatangi kantor Cameo Project di luar jam kerja hingga menemui security.
“Pak, tolong sampaikan terima kasih saya, sebab beberapa minggu setelah video tersebut tayang, saya bisa berangkat umroh,” cerita Martin. “You’ll never know, karena vlog tersebut, atau bukan. Tapi dari situ kita bisa lihat, bahwa sesimple itu dari sebuah vlog bisa membantu seseorang untuk meraih mimpinya.”
Lebih lanjut Martin berharap, dari kunjungan dan sharing-nya ke UPH, dia berharap bisa menanam sesuatu yang positif pada peserta sebagian besar siswa SMA se-Jabodetabek.
“Kita disini menaruh benih, jadi kalau bisa hendaknya menanam sesuatu yang positif sebanyak mungkin. Mungkin bukan kita langsung yang akan menuai hasilnya, tapi ada orang sekitar yang akan menuai hasilnya,” harap Martin. ™