UPH Vlogger Talkshow Hadirkan Martin Anugrah Bagikan Pengalaman di Dunia Digital.

UPH Vlogger Talkshow, menjadi acara bagi internal UPH sekaligus siswa sekolah menengah yang tertarik dengan tren vlog saat ini. Talk show yang berlangsung pada 22 Maret 2019 di Gedung HOPE lantai 4 UPH Kampus Lippo Village ini menghadirkan Martin Anugrah, salah satu anggota dari Cameo Project untuk berbagi pengalaman aktifnya di platform digital.

Talk show ini menjadi respon dari UPH terkait tren dunia digital yang dekat dengan anak-anak ‘zaman now’ dan menjadi tempat bagi mereka berkreasi dan berekspresi. Kemudahan yang diberikan dari tren digital ini harapannya dapat dimanfaatkan secara positif. Hal ini juga didukung oleh penjelasan Martin dalam sesi talk show ini.

“Terlepas dari segala kemudahan akses digital, konten video tidak hanya sekedar ‘tayang’ saja, namun harus dapat memberikan sebuah impact kepada orang lain. Konten yang berkualitas adalah konten yang tidak memikirkan diri sendiri melainkan audience. Tidak hanya memikirkan unsur menghibur namun juga unsur mendidik. Kita harus memikirkan apakah setelah mereka menonton, mereka dapat berubah menjadi lebih baik atau tidak. Terutama bagi channel YouTube yang sudah memiliki larger audience, mereka harus dapat membawa dampak yang baik untuk bisa mengubah kualitas manusia melalui video,” ungkap Martin.

Prinsip yang ia pegang bersama Cameo Project inilah yang mampu membawa Cameo Project menjadi salah satu channel YouTube Indonesia yang berhasil meraih kategori Global Ambassador Creators for Change.

Lebih luas lagi, Martin jugamemberikan masukan bahwa sebagai video content creator haruslah mengetahui hukum-hukum yang ada agar tidak membuat konten yang berbahaya dan melanggar peraturan yang berlaku seperti UU ITE. Maka dari itu, Martin menyarankan untuk membuat konten yang aman namun tetap tajam dan tidak membuat konten yang berpotensi menyinggung orang lain.

Menutup talk show, Martin berbagi tips yang dapat di terapkan oleh young content creator agar tidak ‘grogi’ ataupun ‘awkward’ pada saat melakukan vlog.

“Buat kamu yang ingin nge-vlog, sebelumnya do the research dulu. Cari fakta-fakta, referensi, cari point out yang ingin dibahas, perspektif apa yang ingin diambil, kemudian banyak berlatih. ‘Vlogging is about storytellingthat’s the point. Seharusnya dengan menguasai materi akan membuat kita ‘pede’. Solusi lain adalah banyak berlatih di depan kamera, dari yang tidak biasa jadi biasa  ‘Grogi’ atau awkward kan karena kita tidak biasa, jadi ya latihan terus aja.” tutup Martin.

UPH Vlogger Talkshow merupakan puncak acara dari UPH Vlogger Competition yang diadakan oleh Departemen Marketing and Admission UPH pada periode Desember 2018 – Februari 2019. Untuk itu selain talk show, dalam kesempatan ini juga menyajikan screening 3 video vlog terbaik yang terpilih melalui UPH Vlogger Competition. Martin turut memberikan komentar dan masukan untuk 3 vlog tersebut.

Melalui seluruh rangkaian kegiatan ini, Departemen Marketing and Admission berharap dapat menginspirasi baik partisipan internal maupun siswa sekolah menengah yang hadir. Menginspirasi bahwa hobi dapat dikemas menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dengan menyadari perkembangan teknologi digital, maka hobi dan tren vlog ini dapat dijadikan media penyampaian pesan yang bermanfaat dan fun.

——–

Testimoni Pemenang

Hansen Wijaya & Kelvin Modjo – Ilmu Komunikasi 2018 (1st Runner Up)

“Karena kita berdua adalah anak UPH dan memiliki hobi yang sama dalam bidang videography, maka kami mengikuti kompetisi Vlogger UPH. Pesan yang ingin disampaikan melalui video tersebut adalah kita mau nunjukkin bahwa UPH memiliki fasilitas yang banyak dan bagus sehingga membuat mahasiswa nyaman untuk berkuliah. Selain itu, kita juga ingin menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk mau mengikuti ajang seperti ini sebagai tempat untuk menyalurkan bakat dan minat, khususnya dalam biang videography.”

Fernando Yosse – Management 2017 (2nd Runner Up)

“Bagi saya, Vlog itu adalah suatu karya berupa video yang biasanya dimanfaatkan untuk berekspresi oleh generasi seperti saya, millennial. Maka dari itu, saya mengikuti kompetisi Vlogger UPH sebagai tempat untuk mengekspresikan karya dan untuk mengeluarkan apa yang sudah saya pelajari di UKM – Video tersebut merupakan based on true story saya sendiri sebagai mahasiswa. Jadi pesannya itu untuk memberi semangat kepada mahasiwa lain yang merasakan apa yang saya alami yaitu, menyendiri, untuk ingat bahwa di UPH ada tempat yang bisa digunain sebagai ‘rumah’ untuk kita para penyendiri.”