2024
DKV UPH dan WGD Hadirkan Karya Peter Bankov dalam Poster Exhibition 2018.
Program studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan (DKV UPH) bekerja sama dengan Worldwide Graphic Designers (WGD) menyelenggarakan Poster Exhibition 2018 yang menghadirkan karya Peter Bankov, poster designer ternama asal Rusia. Bankov dikenal sebagai seniman unik yang selalu hadir dengan pendekatan eksperimental dalam setiap karya posternya.
Pameran ini berlangsung dari tanggal 5-16 November 2018 di School of Design Multifunction Room, Gedung B Lt. 1 UPH Lippo Village, Karawaci. Sebelumnya, pada tanggal 15 Oktober 2018 telah diselenggarakan workshop bagi mahasiswa DKV UPH yang diberikan oleh Peter Bankov secara melalui video offline dan diikuti 60 mahasiswa DKV. Dari workshop ini tiap peserta membuat karya poster bertema masalah polusi lingkungan. Setelah dikurasi oleh Bankov beserta tim DKV UPH, terpilih 20 poster yang dipamerkan bersama 40 poster karya Bankov dalam Poster Exhibition 2018.
Opening pameran ini menghadirkan founder WGD, Irwan Harnoko, pimpinan School of Design (SoD) UPH dan para dosen Prodi DKV, serta puluhan mahasiswa prodi DKV. Kehadiran karya Bankov ini merupakan rangkaian dalam International Design #1 UPH yang terdiri dari exhibition, workshop, & seminar series.
Lewat acara-acara ini, DKV UPH ingin mengenalkan kepada mahasiswa khususnya, mengenai dunia poster internasional.
“Sebagai bagian dari fakultas desain, kami ingin karya poster artist internasional ini menjadi referensi poster bertaraf internasional, sehingga ke depannya mahasiswa bisa membuat karya yang bisa diterima di dunia internasional,” ungkap Eston Kamelang Mauleti, S.Sn., M.Ds., dosen DKV UPH sekaligus salah seorang Steering Committee acara ini.
Eston juga mengatakan bahwa belakangan ini karya-karya poster lebih berkiblat ke negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat. Padahal karya-karya seniman dari Eropa Timur, seperti Bankov, juga tak kalah bagusnya, dan mengandung nilai seni yang tinggi.
“Inilah yang mendasari DKV UPH mengundang Peter Bankov yang juga anggota WGD, untuk mengadakan pameran di sini,” tambah Eston.
WGD sendiri merupakan sekelompok desainer grafis yang mengatur proyek desain poster dengan konten sosial. Seluruh anggotanya berasal dari berbagai negara di penjuru dunia yang diundang untuk membuat poster kolaborasi, untuk meningkatkan kesadaran, sensitisasi, dan refleksi sosial.
Dalam pameran ini pun terdapat unsur refleksi sosial, khususnya mengenai kondisi polusi lingkungan, yang diharapkan dapat menarik perhatian setiap pengunjungnya.
“Lewat pameran ini, diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat modern, menjeda kesibukan mereka, mengundang mereka untuk merefleksikan kondisi lingkungan alam kita yang semakin memburuk, dan juga mengajak penonton untuk memprioritaskan kepentingan bersama dalam melestarikan lingkungan sekitarnya, yang telah kabur karena dibubarkan hiruk pikuk modernitas,” ujar Alfiansyah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds., Ketua Prodi DKV UPH.
Dalam opening pameran ini juga diumumkan lima poster terbaik karya mahasiswa yang dibuat oleh mahasiswa angkatan 2016 dan 2017. Dari antara kelima karya tersebut, karya Yehezkiel Penalosa, mahasiswa Desain Grafis angkatan 2017, dengan tema Pollution and Me terpilih menjadi yang terbaik.
“Saya bersyukur kepada Tuhan dan juga berterima kasih kepada dosen DKV UPH yang telah membimbing saya dalam membentuk pemikiran yang kritis dan kreatif di bidang desain. Gaya visual dalam karya ini secara garis besar terinspirasi oleh artist dan designers seperti Makoto Saito, Kazimir Severinovich Malevich, dan El Lissitzky. Semoga ke depannya saya bisa menjadi designer yang karyanya mampu berdampak bagi orang lain,” ujar Yehezkiel.
Mengenai karya-karya mahasiswa DKV UPH ini, Irwan Harnoko berpendapat mahasiswa DKV UPH sudah memiliki keberanian untuk mulai membuat karya-karya yang out of the box, tinggal bagaimana hal ini dikembangkan dan didukung oleh semua pihak, termasuk fakultas dan prodi.
“Menariknya di DKV UPH yang saya lihat, para mahasiswanya telah dilatih untuk ke luar dari aturan-aturan atau pakem-pakem baku yang ada. Ini hal yang bagus, karena biasanya pelajaran desain itu sudah terstruktur rapi, tapi di UPH ini mahasiswanya dilatih untuk belajar ke luar dari struktur tersebut, dan itu berhasil terlihat dalam karya mereka yang dipamerkan ini,” tutup Irwan. (it)