International Journal Paper Oleh Wiwi Samsul (Alumni Teknik Elektro UPH 2006) Otentikasi Permukaan Laser.

Alumni Teknik Elektro UPH menerbitkan sebuah makalah tentang pemeriksaan keaslian dokumen menggunakan laser yang dipublikasikan dalam ¬jurnal internasional

Sekalipun tren terbaru sudah menggunakan paperless technology, namun sebagian besar dokumen paling rahasia seperti paspor, ijazah, dan akte kelahiran masih diproduksi dalam bentuk kertas. Pembayaran melalui sarana fisik seperti uang tunai dan cek menawarkan langkah-langkah keamanan yang tidak didapatkan dari transaksi elektronik. Bit digital juga lebih mudah untuk dimanipulasi dibandingkan dengan benda-benda nyata. Alasan-alasan tersebut memotivasi penelitian tentang keamanan dokumen kertas.

Jika anda mengarahkan sinar laser kepada permukaan difus atau kasar seperti kertas, maka anda akan melihat banyak bintik berkelip yang juga disebut sebagai bintik-bintik laser (laser speckles). Bagi orang awam, pola bintiktsb. terlihat tidak beraturan dan tidak berarti. Tetapi lain halnya dengan Wiwi Samsul,  lulusan Teknik Elektro UPH. Untuk penelitian tugas akhirnya di UPH tahun 2010, ia memilih topik otentikasi permukaan dengan laser (laser surface authentication, LSA) yaitu penggunaan laser untuk melihat keaslian kertas. Pekerjaan tersebut disupervisi oleh Dr. Henri P. Uranus dari Jurusan Teknik Elektro UPH dan Dr. Danang Birowosuto Parangtopo dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). LSA merupakan sebuah teknik yang dikemukakan oleh Prof. Cowburn dari Imperial College, Inggris beberapa tahun sebelumnya. Idenya adalah bahwa permukaan kertas terdiri dari serat-serat mikro. Dengan mengarahkan laser keatas permukaannya, maka akan terjadi refleksi beruntun dari berbagai titik di permukaan tsb. yang kemudian menghasilkan pola interferensi yang terlihat seperti bintik-bintik cahaya. Karena permukaan mikroskopis dari setiap kertas memiliki bentuk yang unik, maka pola bintik-bintiknya pun unik sehingga bisa digunakan sebagai ‘sidik jari’ alami untuk mengidentifikasi keaslian dokumen.

Alih-alih mengggunakan set-up dinamis dengan laser dan sensor yang bergerak, Wiwi memilih pendekatan sederhana dengan menggunakan laser dan matriks sensor yang statis. Sebuah laser HeNe (milik Lab. Fisika Jurusan Teknik Elektro UPH) dan mikroskop murah yang dilengkapi dengan CCD, digunakan dalam set-up bersama cermin dan perangkat image capture. Hasil penelitian tersebut kemudian dipresentasikan di The International Conference on Advances in Computing, Control and Telecommunication Technologies 2010 dan memenangkan kompetisi UPH Student Scientific Paper of the Year award for 2011.

Selanjutnya, sambil menunggu kesempatan studi lanjut, Wiwi Samsul melanjutkan pekerjaannya di Lab. Teknik Elektro UPH dengan melihat seberapa baik set-up sederhana dan murah tsb. dapat mengatasi mis-alignment spasial dan angular. Dalam pekerjaan ini, Wiwi dengan sengaja menginduksikan gangguan spasial dan angular, dan melihat sebaik apa sistem masih dapat memeriksa keaslian kertas. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun set-up yang digunakan adalah sederhana dan murah, namun sistemnya masih dapat  mentolerir pergeseran spasial sebesar 0.154 mm dan pergeseran sudut sebesar 3.59 derajat.

Hasil penelitian ini kemudian dipublikasikan dalam jurnal terindex SCOPUS dari penerbit Springer, the Journal of Optics, Vol. 44, edisi 3, 2015 (http://dx.doi.org/10.1007/s12596-015-0250-0). Menurut Dr. Henri Uranus selaku pembimbing tugas akhir Wiwi di Teknik Elektro UPH, tentunya hasil karya tugas akhir S1yang dipublikasikan di jurnal internasional adalah hal yang luar biasa.

Setelah wisuda, Wiwi mengambil gelar S2-nya di Jurusan Teknik Komputer dan Elektro dari Duke University, Amerika Serikat. Saat ini ia sedang melakukan riset tentang pemanenan energi gelombang mikro untuk studi Ph.D-nya.

Set-up eksperimen sederhana yang digunakan Wiwi, laser statis dan sensor statis untuk LSA

 

Sumber: http://ee.fast.uph.edu/what-s-new/162.html

UPH Media Relations