DARE, Komunitas FH UPH Sarana Belajar dan Kembangkan Kemampuan Debat.

Debat sering kali disajikan dalam tayangan televisi untuk menarik minat penonton. Namun seringkali tayangan acara debat tidak menampilkan fungsi dari debat yang sesungguhnya. Karena seringkali kita saksikan para narasumber mengedepankan pendapatnya untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya tanpa memikirkan tujuan dari debat itu sendiri. Jika tujuannya hanya ingin berdebat, kita tidak akan pernah menemukan solusi. Jika tujuannya mencari solusi, maka debat berubah jadi wadah untuk saling belajar. Hal inilah yang ingin dicapai oleh DARE (Debate and Research Community) agar debat tidak hanya berakhir layaknya debat kusir semata, namun dapat menjadi wadah untuk saling belajar, berkembang, dan menghasilkan solusi yang berguna.
Demi mencapai hal tersebut, DARE FH UPH sebagai komunitas yang mengakomodasi potensi mahasiswa dalam kemampuan debat telah mengikuti berbagai kompetisi demi menyalurkan potensi mahasiswa dan juga kesempatan belajar. Seperti prestasi yang baru saja diraih, DARE FH UPH juara 1 Lomba Debat Hukum Nasional ‘Parahyangan Legal Competition’ (PLC) 2019 pada 26-28 April 2019 di Universitas Khatolik Parahyangan, Bandung. Prestasi ini patut dibanggakan terlebih FH UPH mengirimkan mahasiswa baru angkatan 2018, yang terdiri dari Fenyo Ezra Tania, Hannie Almira Erany, dan Terra Aura.
Kompetisi dengan tema “Pancasila sebagai Norma Kritik terhadap Pengembanan Hukum Indonesia” ini berskala nasional yang diikuti oleh 16 universitas di Indonesia seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponogero, Universitas Andalas, Universitas Padjajaran, Universitas Sriwijaya, Universitas Airlangga, Universitas Tujuh Belas Agustus, Sekolah Tinggi Jentera, dan lain sebagainysa. Melalui serangkaian babak, DARE UPH berhasil memenangkan perdebatan atas 5 mosi yang diberikan.
Melalui kompetisi ini, Ridwan Khoerudin, FH 2016 Ketua Komunitas DARE UPH yang juga mendampingi tim menyatakan bahwa melalui kompetisi ini ia bersama tim yang melaju ingin menjadi motivasi bagi mahasiswa FH UPH.
“Kami ingin menunjukan bahwa mahasiswa angkatan 2018 yang masih baru pun jika mau berusaha, berlatih, menjalani proses, pasti mampu meraih hasil maksimal. Kami ingin membanggakan FH UPH sekaligus jadi motivasi untuk teman-teman lainnya,” ungkap Ridwan.
Selain itu diakui oleh Fenyo, Hannie, dan Terra sebagai satu tim; kesempatan kompetisi ini membuat mereka banyak belajar, mendapatkan networking, memiliki jalinan dengan senior yang mau melatih dengan maksimal, dan tentunya dapat meningkatkan soft skills seperti kerja sama, public speaking, dan berpikir logis. Tidak hanya itu ketiganya juga bersyukur berada di DARE FH UPH yang memiliki dosen-dosen yang mau berbagi dan memberi bimbingan dengan sangat baik.
DARE FH UPH sendiri sudah berdiri sejak tahun 2013 telah mengikuti kurang lebih 32 kompetisi di tingkat nasional. Sederetan prestasi telah diraih DARE FH UPH seperti, juara I pada kompetisi Karya Tulis Ilmiah tingkat nasional UIN Law Fair 2017, juara III pada kompetisi Piala Hafni Sjahruddin 8th Business Law Competition Universitas Indonesia 2017, juara lomba Constitutional Drafting Padjajaran Law Fair 2016, dan juara I lomba debat nasional pada kompetisi Diponegoro Law Fair 2015. Keikutsertaan mereka dalam beragam kompetisi ini mampu menunjukkan proses regenerasi yang berjalan dengan baik di komunitas DARE.