UPH Ajarkan Peserta High School Summer Program ‘Bagaimana Membangun Bisnis’.

High School Summer Program merupakan program dari Universitas Pelita Harapan (UPH) yang bertujuan, memberikan pengalaman kehidupan di universitas serta memperkenalkan program studi yang ada di UPH, kepada siswa-siswi yang berada di kelas 10-12 SMA, melalui workshop dan company visit . Acara yang berlangsung dari tanggal, 4-6 Juli 2018 ini, memberikan 3 pilihan cluster atau peminatan yaitu art,science dan social untuk peserta memilih salah satu cluster yang diminati. Ada 29 peserta yang mengikuti program ini, mereka tidak hanya berasal dari Tangerang, tetapi juga dari berbagai daerah, seperti Bandung, Semarang, dan Surabaya. Dari 29 peserta tersebut terdapat 10 peserta yang memilih cluster social.

Pada hari ke dua high school summer program, para peserta cluster social berkesempatan belajar mengenai ‘How to build a business‘,dibimbing salah satu dosen management Business School UPH, Danet A.Patria. Pada sesi ini mereka dijelaskan mengenai bagaimana memulai bisnis, apa itu kewirausahaan, apa saja yang dibutuhkan untuk memulai bisnis, serta motto wirausaha.

Pembicara tidak hanya menceritakan tahap-tahap memulai bisnis, tetapi juga memotivasi peserta untuk memulai bisnis sejak dini.

“Modal dasar untuk memulai bisnis adalah kreatifitas, kita harus selalu ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Keahlian (skill) juga menjadi kunci penting untuk memulai suatu bisnis, begitu juga dengan hobi. Kita dapat membangun bisnis berangkat dari sesuatu yang kita sukai (hobi), seperti yang memiliki hobi fashion, dapat menjadi designer, hobi travelling dapat menjadi blogger. Selama ini mungkin paradigma nya, setelah selesai kuliah/sekolah terus kerja kantoran , kenapa tidak melakukan bisnis lebih awal , tidak harus menunggu lulus,” kata Danet.

Tidak hanya belajar mengenai Bisnis dari Business School UPH, para peserta cluster social juga di ajak untuk belajar vlogging, oleh salah satu mahasiswa UPH, Gunady Fausitinus, Ilmu Komunikasi 2017. Ia memberikan beberapa contoh video vlogkaryanya, serta menjelaskan proses pembuatan vlog dan memperkenalkan beberapa alat pendukung pembuatan vlog. Setelah itu para peserta di beri waktu untuk mencoba membuat sendiri video atau vlog dengan durasi 1 menit, dapat dilakukan secara individu atau bekerjasama dengan antar peserta.

Kegiatan ini memberi pengalaman menarik sekaligus menambah wawasan peserta. Sebagaimana yang disampaikan Verena peserta cluster social yang berasal dari SMA Trinitas Bandung, “Saya belum pernah membuat video atau vlog sendiri, jadi ini menjadi pengalaman yang sangat menarik bagi saya“.