Monica Sussania, Mahasiswi UPH Surabaya yang Sukses Miliki Bisnis Mainan Anak.

Menggeluti bisnis sejak muda bukanlah hal yang mustahil lagi. Apalagi, ekosistem pereknomian Indonesia sudah menyokong perkembangan usaha kecil maupun menengah (UMKM). Kota Surabaya terbukti menghasilkan banyak entrepreneur yang sukses di usia muda. Salah satunya adalah mahasiswi program studi (Prodi) Management Business Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Surabaya, Monica Sussania. Monica mempunyai bisnis mainan anak yaitu slime, sejak 2016. Slime adalah mainan bertekstur seperti gel yang elastis, dapat dibentuk menjadi apapun, dan menjadi tren yang digemari anak-anak.

Dalam mengembangkan bisnis slime miliknya yang bermerek “Slime Diary”, Monica sangat memperhatikan standar dan bahan yang digunakan saat proses produksi. Ini merupakan kunci menghasilkan produk berkualitas dan konsisten.

Selain itu Monica juga mengaku dalam proses menjalankan bisnisnya, ia selalu menerapkan pemahaman ilmu manajemen yang ia sudah peroleh sebagai mahasiswa UPH. Menurutnya teori yang ia dapat di kelas langsung dapat dipraktikan di lapangan dan tentunya ini menjadi pondasi dalam memulai bisnisnya. khususnya melalui mata kuliah Entrepreneurship yang memberikan dasar-dasar dalam merancang ide bisnis baru maupun mematangkan strategi dalam pengembangan bisnis yang sudah berjalan.

“Di mata kuliah ini kita diajarkan basic start up business sampai dengan running the business. Dari pembelajaran yang saya terima, kita dituntut untuk kreatif dan terus berinovasi. Seluruh ilmu yang saya pelajari dapat saya implementasikan pada gerai offline yang saya kelola,” kata Monica.

Hingga kini, ia berhasil membuka tujuh gerai di kota-kota di Indonesia seperti Surabaya, Yogyakarta, Banjarmasin, Banjarbaru, Kediri, dan Sidoarjo. Bisnisnya pun eksis secara digital di Instagram dan online marketplace ternama.

UPH Kampus Surabaya turut mendukung bisnis dan kreasi mahasiswanya. Di antaranya dengan memberi kesempatan untuk karya dan bisnis mahasiswa tampil di acara-acara seperti bazaar atau campus visit. Hal ini dirasakan oleh Monica ketika di awal mengembangkan bisnisnya.

“UPH Sangat mendukung. Saya sering diajak untuk jadi pembicara dan sharing ke siswa-siswa SMA tentang brand saya dan pengalaman dalam membangun brand ini. Saya sendiri juga sering konsultasi dengan dosen-dosen di UPH, misalnya tentang pajak, pencatatan keuangan, dan diskusi untuk mencari solusi atas struggle yang saya alami,” jelas Monica.

UPH semakin membuktikan bahwa pendidikan holistis yang ditekankan akan sangat berpengaruh dalam menjadikan mahasiswanya terampil tidak hanya dari sisi akademis namun juga soft-skills. UPH mempersiapkan mahasiswanya untuk menjadi para profesional dan turut berkontribusi dalam roda perekonomian Indonesia. Tetap semangat dalam menjalankan bisnis dan teruslah berinovasi!